DISTRIBUTOR PULSA TRONIK TERMURAH

Teknik Pengambilan Foto Malam Hari



teknik pengambilan foto malam hari
Amoeba Cell – Seringkali kita melihat momen yang begitu indah di malam hari. Dalam perjalanan misalnya sehingga kita tergerak untuk mengabadikannya menggunakan kamera ponsel maupun kamera saku digital.

Tapi akhirnya kita kecewa dengan hasil pemotretan yang telah kita lakukan karena kualitas gambar yang jauh dari sempurna.

Banyak obyek akan memiliki efek yang lebih menakjubkan saat difoto pada malam hari, yang akan terasa saying jika kita abaikan begitu saja. 

Cahaya lampu misalnya, bisa membuat banyak obyek nampak lebih dramatis.

Namun sobat…., memotret obyek pada malam hari relatif lebih sulit dibanding siang hari.
Kunci suskes melakukan fotografi malam hari terletak pada pemahaman terhadap beberapa prinsip fotografi seperti pemilihan ISO, shutter speed, pencahayaan, dan lainnya.

Berikut adalah beberapa panduan melakukan pemotretan pada malam hari.

1. Pilih Waktu yang Tepat
Untuk mendapatkan gambar yang dramatis, lakukan pemotretan pada saat matahari terbenam sebelum suasana benar-benar menjadi gelap.
Hal ini akan membuat Anda mendapatkan warna langit yang spektakuler seperti biru, merah, oranye, atau ungu. Lampu jalan dan lampu gedung juga akan menambahkan efek memukau pada foto.

2. Gunakan Tripod
Tripod amat diperlukan dalam fotografi malam hari akibat kondisi pencahayaan yang minim.
Pada cahaya minim sensor kamera memerlukan waktu paparan lebih lama saat mengambil gambar.
Tripod akan menjamin kamera tetap stabil sehingga gambar yang dihasilkan tetap tajam dan tidak blur.

3. Mengatur ISO
Pengaturan ISO mempengaruhi sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya.
Semakin besar nomor ISO maka semakin snsitif sensor kamera terhadap cahaya. ISO tinggi diperlukan dalam fotografi malam hari.
Pilih ISO tertinggi yang dipunyai kamera Anda asal noise yang muncul masih dalam ambang batas yang bisa ditoleransi.
Sebagai informasi, semakin tinggi ISO maka kemungkinan munculnya noise atau bintik-bintik putih pada foto juga akan semakin besar.
Pemilihan ISO yang tepat akan membuat hasil jepretan Anda tetap bagus dengan noise yang minimal.

4. Ambil Gambar Dalam Jumlah Banyak

Layaknya seorang fotografer professional, ambillah gambar sebanyak mungkin yang bisa anda buat dalam satu objek foto. Tentu saja dengan memfariasikan sudut pemotretan, setting karea dan juga komposisi.
Dengan cara itu kita bisa memilih gambar mana yang terbaik menurut pendapat kita. Toh dengan adanya teknologi digital kita tidak terbebani dengan tambahan biaya, karena foto yang tidak kita sukai dapat dengan mudah kita buang

5. Terus Berlatih

Hasil karya fotografi malam hari yang menakjubkan biasanya tidak diperoleh hanya dalam sekali jepret saja.
Dibutuhkan banyak latihan sebelum Anda merasa ‘klik’ dengan hasil bidikan Anda. Untungnya, dengan kamera digital Anda dapat mengambil gambar sebanyak-banyaknya tanpa harus direpotkan urusan membeli film dan proses cuci cetak.
Cobalah bereksperimen pula dengan flash untuk menambahkan efek dramatis pada hasil karya fotografi Anda.

Oke sobat rupanya cukup sekian dulu papara mengenai teknik pemotretan pada malam hari, semoga bisa membantu dan selamat mencoba.
 
Terima kasih telah berkunjung ke blog Amoeba Photo & Cellular
Share:

Pengertian Dari Kata Narsis



pengertian dari kata narsis
Amoeba Cell – Saat ini kata narsis seolah menjadi barang yang sagat laris di masyarakat. Pokoknya sedikit-sedikit narsis baik pada satus FB ataupun dalam kehidupan nyata.

Padahal mungkin saja sebagian dari mereka tidak mengetahui, apa sebenarnya narsis itu dan berasal dari bahasa apa.

Sobat netter berikut ini adalah ulasan ringkas yang ane dapatkan dari Wikipedia tentang arti kata narsis.
Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist).

Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Ia sangat terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan tangannya hingga tenggelam dan akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.

Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain.
Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal.

Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya sebagai yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain.

Selain itu, seseorang dengan sifat narsis yang berlebihan memiliki kecenderungan untuk meninggikan dirinya di hadapan orang lain, menjaga harga dirinya dengan merendahkan orang lain saat orang lain memiliki kemampuan atau hal yang lebih baik darinya, bahkan tidak segan untuk mengasingkan orang lain untuk memperoleh kemanangan.
 
Oke sobat rupanya cukup itu saja paparan mengenai arti kata narsis. 

Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung ke blog Amoeba Photo & Cellular
Share:

Trik Penggunaan Kamera Ponsel



trik penggunaan kamera ponsel
Amoeba Cell – Hampir semua ponsel keluaran baru pasti sudah menyematkan fitur kamera digital. Meskipun lensa yang digunakan tampak kecil, tapi jangan salah…
Kita bisa menghasilkan gambar yang baik, jika kita bisa memaksimalkan fitur yang diberikan.
Kebanyakan pengguna kamera ponsel tidak peduli dengan semua itu. Pokoknya ambil gambar asal jepret, dan ketika mau dicetak masalah baru tampak.
Biasanya hasil gambar resolusinya kecil sehingga ketika diperbesar akan pecah dan gak jelas.
Untuk menghindari hal tersebut coba kita luangkan waktu untuk memahami beberapa penjelasan berikut
1    1. Pahami fitur kamera ponsel
Sering pemakai ponsel tidak tahu dan mengerti fitur apa saja yang dimiliki kamera ponselnya. Luangkan waktu memahaminya dan bereksperimen lebih sering. Trial and error menjadi salah satu cara cepat belajar memotret. Coba pakai smart mode, memotret manual, lakukan kompensasi cahaya, fokus makro, pakai flash, merubah ISO, white balance, continous shot, memotret panorama dan lainnya. Lakukan berulang sampai anda mahir. 

2. Perhatikan resolusi kamera
Pada settingan pabrik biasanya kamera berada pada resolusi terendah. Untuk dapat menghasilkan gambar yang baik, coba tingkatka resolusi kamera pada pengaturan gambarnya. Biasanya semakiin besar resolusi semakin baik gambar yang dihasilkan ( gambar tidak pecah ketika dicetak dalam ukuran besar )
Tapi dalam hal ini kita harus bijak, kalau dalam resolusi menengah saja kita sudah menghasilkan gambar yang baik, kenapa harus menggunakan resolusi yang maksimal ?
Hal ini juga mempengaruhi ruang penyimpanan. Semakin besar resolusi, maka akan semakin besar pula besaran file yang dihasilkan.

      3.      Perhatikan cahaya
Kamera ponsel umumnya mempunyai kelemahan pada pemotretan dengan kontras tinggi misalnya di siang hari. Jadi perhatikanlah waktu pemotretan, pagi dan sore ketika matahari masih rendah merupakan waktu terbaik. Jika harus memotret siang, coba buat dalam format hitam putih. Sedang di waktu pencahayaan terbaik memotretlah dalam warna. Pahami ternik penyinaran seperti pada artikel saya sebelumnya

      4.      Memotret lebih banyak
Memotretlah layaknya seorang profesional, mereka memotret sebanyak mungkin yang bisa dibuat. Variasikan sudut pemotretan, seting, maupun komposisi. Apa yang baik saat ini, anda tidak dibebani biaya lebih besar karena memotret lebih banyak. Buat lebih banyak foto dan pilih yang terbaik.

      5.      Memegang lebih kokoh
Kesalahan yang banyak dilakukan ketika memotret dengan ponsel yaitu shake atau goyang ketika rana ditekan. Shake meningkatkan resiko blur (kekaburan) dan mengurangi ketajaman gambar yang dihasilkan. Pegang ponsel dengan kedua tangan agar cukup kokoh. Perhatikan juga agar jari tidak menyentuh permukaan lensa dan flash ketika digunakan. 

      6.      Penggunaan Zoom Yang tidak berlebihan
Sebagian besar kamera ponsel menggunakan digital zoom yang pertambahan focal lenght dihasilkan dari mengcrop gambar dengan  hanya menggunakan bagian kecil sensor sehingga kualitas foto turun. Sebaiknya hindari menggunakan digital zoom, bergerak mendekati subjek bisa menjadi solusi yang lebih baik. Jika mempunyai optical zoom seperti Samsung Galaxy S4 Zoom anda tidak perlu khawatir karena pertambahan focal lenght nya dari mekanisme optik sehingga kualitas foto terjaga.

     7.      Memahami lensa
Lensa kamera ponsel mempunyai rentang focal length terbatas dan ruang tajam yang cukup luas. Di beberapa smartphone, pengaturan bukaan diafragma tersedia walau terbatas hanya pada nilai maksimal dan minimal. Cara yang lebih baik untuk mengetahui kemampuan lensa yaitu bereksperimen. Cobalah memotret dan perhatikan ruang tajamnya. Apakah cukup luas, bagaimana dengan blur foreground atau background pada fokus makro misalnya. Pelajari agar anda mengerti karakteristiknya. 

      8.      Memakai flash
Karena ukuran sensornya kecil, rata-rata kamera ponsel mempunyai kendali noise ISO tinggi kurang baik. Solusinya bisa gunakan flash ketika harus memotret pada kondisi minim cahaya. Flash juga bisa sebagai fill in untuk menerangi area shadow. Jangkauan flash biasanya terbatas pada jarak 1-2 meter, jadi perlu cermat memperkirakan jarak.

      9.      Ketahui kemampuan baterai
Ketahuilah kemampuan baterai, misalnya pada saat aktif berkomunikasi, online, memotret, memakai flash hingga mereview hasil pemotretan. Anda tentu tidak ingin kehilangan momen atau tidak bisa menelepon hanya karena baterai habis. Pastikan baterai terisi cukup, apalagi jika akan banyak memotret. Jangan lupa membawa charger karena pemilik ponsel jarang yang mempunyai baterai cadangan. 

     10.  Menyimpan foto dengan baik
Kartu memori ponsel digunakan untuk menyimpan banyak data termasuk foto. Atur agar foto tersimpan dalam folder khusus sehingga mudah dicari. Back up secara berkala dan lakukan dengan baik. Dengan cara ini anda bisa terhindar dari memori penuh ketika sedang asik memotret. Sama halnya dengan baterai, pemilik ponsel jarang menyiapkan memori cadangan.

     11.  Sharing foto anda
Jangan lupa berbagi foto melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram atau aplikasi lainnya. Dengan ber narsis ria bisa saja kita mendapat kritikan atau saran dari teman kita tentang foto yang kita ambil.

Oke sobat…..
Rupanya cukup sekian dulu paparan singkat mengenai trik penggunaan kamera ponsel. Semoga bisa membantu, dan selamat mencoba.
Terima kasih telah berkunjung ke blog Amoeba Photo & Cellular
Share:

Tips Memotret Dengan Kamera Saku



tips memotret dengan kamera saku digital
Amoeba Cell – Kamrea saku digital merupakan sebuah alat yang ringkas untuk merekam gambar. Meskipun fitur yang disuguhkan oleh pembuat tidaklah sempurna, tapi jika kita telah berhasil mengenali dan menguasai kamera kita tentu saja gambar yang dihasilkan akan tampak baik.

Kamera saku digital sudah banyak sekali beredar di kalangan masyarakat, dari mulai merek terkenal sampai merek abal-abal. 
Jika anda ingin membeli kamera digital sebaiknya lihat tips ketika akan membeli kamera saku.
Kembali ke topik kita….
Dalam pengambilan gambar kita mungkin tidak memikirkan tentang pengaturan pada kamera. Padahal demi terciptanya sebuah gambar yang baik, kita harus memahami teknik-teknik pengambilan gambar serta teknik pengaturan pada kamera itu sendiri.
Berikut ini adalah beberapa tips menggunakan kamera saku

1.      Ambil Gambar dengan jumlah banyak dalam satu obyek
Layaknya seorang fotografer professional, ambillah gambar sebanyak mungkin yang bisa anda buat dalam satu objek foto. Tentu saja dengan memfariasikan sudut pemotretan, setting karea dan juga komposisi.
Dengan cara itu kita bisa memilih gambar mana yang terbaik menurut pendapat kita. Toh dengan adanya teknologi digital kita tidak terbebani dengan tambahan biaya, karena foto yang tidak kita sukai dapat dengan mudah kita buang.

2.      Komposisi dan cahaya
Dasar fotografi yang berkenaan dengan komposisi, penyinaran maupun teknik memotret perlu anda kuasai. Komposisi dengan prinsip rule of third bisa menjadi awal. Buat garis imajiner yang membagi foto menjadi tiga bagian vertikal maupun horisontal. Lalu posisikan point of interest  di sepertiga atas/ bawah atau di kiri/ kanan.
Perhatikan arah datangnya cahaya, apakah dari belakang, samping atau depan. Kamera saku umumnya memiliki keterbatasan menghandle kontras tinggi. Karenanya anda mesti cermat mengatur komposisi agar cahaya berimbang ditiap bagian. Cahaya dari depan dan samping subjek bisa memberikan hasil yang lebih baik. Untuk pemotretan usahakan posisi objek menghadap sumber cahaya.

3.      Pegang kamera dengan baik
Seringkali kita menemui foto yang sudut pandang serta komposisi penyinaran sudah baik, tapi gambar kelihatan rusak ( blur ). Kesalahan memotret yang sering dilakukan dengan kamera saku yaitu shake atau kamera goyang ketika rana ditekan. Shake meningkatkan resiko blur (kekaburan) dan mengurangi ketajaman gambar.
Perhatikan agar jari-jari tidak menyentuh permukaan lensa dan flash ketika memotret. Tapak bekas jari bisa membuat gambar yang dihasilkan berkabut. Tangan serta jari sebaiknya tetap disamping dan bawah kamera untuk menjaganya  tetap stabil.

4.      Exposure
Banyak kamera saku saat ini sudah dilengkapi pengukuran cahaya  center weighted, spot, maupun matrix metering. Pengukuran matrix bekerja baik pada sebagian besar kondisi pencahayaan. Metering dibutuhkan untuk mendapat exposure yang tepat berkenaan dengan jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk merekam gambar pada sensor digital. Ada tiga seting yang mengatur exposure yaitu aperture/diafragma lensa (f-stops), shutter/kecepatan rana, dan ISO/ sensitifitas sensor.

Mode pemotretan otomatis yang berkenaan dengan exposure bisa dipilih sebagai berikut:

·         Aperture (A) priority, anda menentukan diafragma sedang kamera otomatis menentukan shutter speed yang dibutuhkan. 
·         Shutter Speed (S) priority, anda menentukan shutter speed sedang kamera otomatis menentukan bukaan diafragma yang dibutuhkan. 
·         Program (P) dan Otomatis, kamera menentukan seting bukaan diafragma maupun shutter speed yang dibutuhkan. 
·         Selain mode diatas ada juga scene pemotretan seperti: night scene, potrait, sport, dll.Hampir semua mode diatas memberikan hasil pengukuran exposure yang baik. Namun pada kondisi khusus seperti subjek terang dengan latar terang atau subjek gelap dengan latar gelap, anda membutuhkan kompensasi exposure yang memungkinkan menambah atau mengurangi jumlah cahaya dari yang ditunjukkan kamera. Metering bisa tertipu sehingga kendali anda diperlukan. Fitur kompensasi exposure termasuk mode manual sudah lumrah pada kamera saku sekarang.


5.      Mengunci titik focus
Letak titik fokus kamera saku biasanya ditengah sehingga  mengurangi keleluasaan mengatur komposisi. Trik yang bisa dilakukan yaitu dengan mengunci titik fokus. Caranya dengan menekan dan menahan rana setengah sampai subjek fokus. Terlihat di LDC garis segi empat berwarna hijau jika subjek sudah fokus. Lalu komposisi ulang foto atau recompose dengan menempatkan subjek di kiri atau kanan sesuai kehendak. Jika dirasa sudah baik, lanjutkan menekan penuh rana untuk mengambil gambar. Mengunci titik fokus memungkinkan anda membuat komposisi yang dinamis.

6.      Antisipasi shutter lag
Pemotretan dengan kamera saku sering tidak tepat waktu ( real time ) yang dimaksudkan adalah antara gambar di LCD dengan yang terekam bisa tidak sesuai karena ada jeda atau shutter lag. Untuk mengatasinya bisa coba trik mengantisipasi momen dengan cara memencet rana satu atau dua detik mendahului sebelum momen terjadi. Kemungkinan gagal tetap ada, namun dengan cara ini anda memperbesar kemungkinan untuk merekam momen yang dikehendaki.
Cara lain dengan memperkirakan jarak atau titik fokus dimana momen akan terjadi. Kunci fokus pada jarak tersebut dan tekan rana sepenuhnya ketika momen di kehendaki terjadi.

7.      Menggunakan zoom
Zoom pada kamera saku memungkinkan anda mengubah jarak objek sehingga benda yang jauh bisa tampak lebih dekat.
Sebaiknya hindari menggunakan digital zoom karena pertambahan jarak objek dihasilkan dari mengcrop gambar dengan  menggunakan hanya bagian kecil dari sensor. Penggunaan zoom juga mesti dipahami, zoom tidak hanya membuat subjek menjadi lebih dekat tapi juga mengubah persfektif foto. Pada posisi wide, latar belakang terlihat menjauh, sebaliknya posisi tele latar belakang yang jauh terlihat mendekat.
Anda harus banyak berlatih menggunakan zoom untuk mengetahui keterhubungan antara jarak, background, dan objek foto.

8.      Menggunakan flash
Flash biasanya dipergunakan pada pemotretan malam hari, di ruangan, atau siang hari sebagai fill in flash. Yang perlu diketahui, flash kamera saku kekuatan dan cakupannya terbatas. Ketika memakai flash pastikan jarak objek masih dalam rentang flash. Jarak 2-4 meter dari objek masih bisa dijangkau flash dengan baik.
Memakai flash bisa menjadi penyelamat pada kondisi low light saat kendali noise ISO tinggi kurang baik. Mode flash seperti red eye reduction bisa dipilih untuk pemotretan manusia di malam hari. Sedang fill flash dapat dipilih subjek yang ada diarea shadow karena backlighting. Agar efektif usahakan jarak pemotretan tidak terlalu jauh ketika melakukan fill in. Malam hari guna mengkombinasi available light dengan shutter speed rendah bisa menggunakan mode slow sync flash.

9.      Ukuran dan resolusi
Ukuran file foto yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika  hendak mencetak ukuran 4R, anda tidak butuh menggunakan ukuran maksimal 16 megapiksel, cukup pilih ukuran 8 megapiksel. Ukuran dan resolusi berpengaruh pada besar file foto yang akan dihandle.
Walau demikian perlu dimengerti bahwa ukuran dan resolusi foto yang terlanjur kecil tidak akan bisa diperbesar. Perbesaran menggunakan software tidak menghasilkan kualitas yang sama jika dibanding memotret dalam ukuran dan kualitas terbaiknya sejak awal. Cara ini memungkinkan anda mempunyai besar file yang cukup ketika perlu mencetak besar atau diperkecil sesuai kebutuhan. Jadi sebaiknya seting ukuran dan kualitas foto selalu pada resolusi terbaik atau fine (300 dpi).

Oke sobat… mungkin itu saja dulu penjelasan ringkas mengenai tips menggunakan kamera saku, semoga bisa membantu dan selamat mencoba.

Terima kasih telah berkunjung di blog Amoeba Photo & Celular
Share: